Minggu, 16 April 2023 – 19:07 WIB
Metro VIVA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menerapkan rekayasa lalu lintas di kawasan simpang lampu merah Santa, Jakarta Selatan sejak Jumat, 14 April 2023. Kawasan lampu merah Santa merupakan penghubung antara Jalan Walter Monginsidi dan Jalan Wijaya hingga Jalan Kapten Tendean.
Awalnya, rekayasa lalu lintas dilakukan dengan memasang road barrier. Kemudian, pada Minggu, 16 April 2023, pembatas jalan berubah menjadi pembatas beton. Trotoar dan jalur sepeda di dekat lampu merah Sinterklas berubah menjadi jalan dalam sekejap.
Pesepeda melintasi Bundaran HI, Jakarta, Rabu, 17 April 2019. (Foto ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Perubahan jalur pejalan kaki dan jalur sepeda di kawasan lampu merah Santa pada era Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi jalan utama yang mengundang kritik. Salah satunya adalah Ketua Bike to Work Indonesia, Fahmi Saimima.
Fahmi menilai Pemprov DKI Jakarta harus menjaga jalur sepeda dan trotoar yang sudah dibangun di ibu kota. Selain itu, jalur sepeda juga sangat efektif dalam mengendalikan kemacetan dan emisi kendaraan.
“Pembangunan jalur sepeda di Jakarta saat ini paling progresif di dunia, sehingga harus dipertahankan dan diperluas secara masif ke seluruh penjuru kota. Apapun yang dilakukan DKI Jakarta akan menjadi benchmark bagi kota-kota lain tidak hanya di Indonesia tapi juga di Tenggara. Asia,” kata Fahmi dalam keterangannya, Minggu, 16 April 2023.
“Selain menjadi penanda kemajuan peradaban perkotaan, jalur sepeda juga sangat efektif dalam mengendalikan kemacetan lalu lintas dan emisi kendaraan,” lanjutnya.
Halaman selanjutnya
Kritikan juga disampaikan oleh ketua federasi pejalan kaki Alfres Shitorus. Menurut Alfres, perubahan jalur pejalan kaki dan jalur sepeda menjadi jalan merupakan kemunduran bagi DKI Jakarta.