Jumat, 7 Juli 2023 – 10:18 WIB
Tangerang – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Keamanan Pangan (DKP) memperketat pemasukan sapi, kambing, dan domba dari kawasan Gunung Kidul yang merupakan kawasan terjangkit antraks.
Baca Juga:
Penyakit antraks menular melalui hewan dan antar manusia, apakah bisa dicegah?
“Dengan kasus di Gunung Kidul, pengiriman hewan dari wilayah Gunung Kidul sudah kami tutup agar tidak menyebar ke Kota Tangerang,” ujar Kepala Bidang Pertanian DKP Kota Tangerang, drh . Ibnu Ariefyanto, di Tangerang, Jumat, 7 Juli 2023.
Beberapa waktu lalu di kawasan Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terjadi kasus antraks dan menginfeksi 87 warga, salah satunya meninggal dunia.
Baca Juga:
Kisah Tragis Wanita yang Mengobati Puluhan Pria, Harapan Pria Menjadi Dokter Muda Gagal Karena Obesitas
Ibnu Ariefyanto mengatakan, selama ini belum ada kasus antraks di Kota Tangerang, apalagi kota tersebut bukan merupakan daerah yang banyak petaninya. Namun, pembatasan masuknya hewan harus diterapkan untuk mengantisipasi penyebaran anthrax ke kota.
Baca Juga:
Tradisi Mbrandu diduga menjadi penyebab penyebaran penyakit antraks di Gunungkidul
“Di Kota Tangerang kasus antraks nihil dan belum pernah ditemukan. Pada Idul Fitri ini sebagian besar hewan kurban di Kota Tangerang didatangkan dari Bima dan Alhamdulillah bebas antraks. Saat ini di Kota Tangerang saja ada kurang lebih 40 breeder,” katanya.
Ia melanjutkan, virus antraks bersifat zoonosis atau dapat menular ke manusia. Infeksi dapat melewati kulit, pernapasan, hingga organ pencernaan, bila mengkonsumsi daging dari hewan yang positif antraks.
Halaman selanjutnya
Hewan yang terkena antraks, lanjutnya, tidak boleh dimakan. Solusinya, hewan yang terkena antraks harus segera dimusnahkan dengan cara dikubur sedalam dua meter dan dibakar.